Warta Pramuka
Minggu, 9 November 2025
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Kegiatan
    • Munas 2023
    • JOTA-JOTI
    • Rainas XII
    • KPN 2023
    • LT-V
    • Jamnas XI
No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Kegiatan
    • Munas 2023
    • JOTA-JOTI
    • Rainas XII
    • KPN 2023
    • LT-V
    • Jamnas XI
No Result
View All Result
Warta Pramuka
No Result
View All Result

Spirit Baden-Powell Hari Ini, Scout Founder’s Day

Oleh Abiyyi Yahya Hakim

Kak Guritno
Selasa, 22 Feb 2022
/ Opini
Telah dibaca 610 Kali
Spirit Baden-Powell Hari Ini, Scout Founder’s Day
Share on FacebookShare on Twitter

Baden-Powell telah berulang tahun yang ke-165, yang kemudian kita selalu ilhami sebagai Baden-Powell’s Day, atau Scout Founder’s Day. Jika dihitung dari pertama kali B-P mengadakan perkemahan di Brownsea Island pun, sudah lebih dari satu abad kepanduan ini berjalan. Sudah lebih dari satu abad sejak jambore dunia dan konferensi pandu dunia pertama. Sungguh perjalanan panjang untuk tentunya bisa direfleksikan.

Membicarakan perjalanan gerakan kepanduan akan membicarakan keberlanjutan, sebagaimana menyebarkan gerakan ini secara ruang, dan berlanjut seiring waktu. Dan mengenai keberlanjutan, ada pertanyaan yang dapat kita pikirkan bersama, “Mengapa bisa berlanjut hingga sekarang?” dan “Apa saja yang sebenarnya telah berubah sejak pertama kali ada?”

BACA JUGA

Musda Kwarda DKI: Ajang Silaturahim Semangat Kemajuan

Musda Kwarda DKI: Ajang Silaturahim Semangat Kemajuan

Garuda Muda Membuktikan, Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka Perlu Regenerasi

Garuda Muda Membuktikan, Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka Perlu Regenerasi

Jika faktanya kepanduan masih berjalan hingga sekarang, itu dapat menjadi bukti bahwa nilai dan spirit kepanduan selalu relevan seiring zaman. Dan pada fakta bahwa kepanduan dapat menyebar ke seluruh dunia, berarti ada nilai pendidikan universal yang termuat dalam segala kerangkanya. Soal bagaimana konteks kelokalan diterapkan, itu yang menjadi keunikan masing-masing tempat.

Menjawab pertanyaan kedua; pada penyesuaian relevansi tentu ada transformasi. Kita dapat ketahui itu bersama sebagai pemahaman dasar. Kisah hidup dan pesan terakhir Baden-Powell itu statis. Ia berupa kalimat-kalimat, yang seringkali menjadi materi peringatan B-P’s Day dan diceritakan dan dibacakan bersama. Yang menjadikannya dinamis adalah bagaimana pandu atau Pramuka selalu dapat menafsirkannya menjadi renungan, kegiatan, hingga bakti yang relevan pada masanya.

Dahulu tidak ada Scouts for SDG’s, Better World Framework, ataupun Messenger of Peace. Walaupun Baden-Powell sudah menjelajah belahan dunia lain (bahkan Hindia Belanda) dan dapat menyelenggarakan jambore dunia pada 1920, tentu banyak hal yang belum terpikirkan pada masa-masa itu. Baden-Powell pun tidak merasakan adanya jamboree on the air—yang pertama diadakan sekitar sedekade setelah wafatnya. JOTA (bersama JOTI) kemudian menjadi acara tahunan sedunia terbesar pada hari ini.

Bentang-Bentang Spirit

Brownsea Island sepertinya memberikan ilham pada Baden-Powell. Sakti sekali hingga membuat Baden-Powell ngide dahsyat menciptakan boy scout itu. Lalu golongan yang lebih muda, juga pandu-pandu yang dewasa-muda. Tulisan-tulisannya menjadi panduan, ia tahu harus melakukan itu karena ia harus membangun legacy. Tidak ada kehidupan yang selamanya, tetapi tulisan dan kerangka/sistem bisa dilanjutkan. Lebih dalam lagi, spirit atau semangat bisa abadi.

Sedikit sekali pandu/Pramuka (dewasa maupun muda) hari ini yang sudah hidup ketika Baden-Powell masih ada. Anggota muda (peserta didik) Pramuka hari ini tidak ada yang pernah bertemu Baden-Powell. Kita yang hidup hari ini bisa bilang “Siapalah Baden-Powell?” Tentu tidak salah. Banyak tokoh-tokoh yang dapat menjadi inspirasi pada hari ini, bahkan dalam konteks kepanduan atau kepramukaan. Tetapi lalu kita menyadari gerakan ini ada karena ngide-nya. Langsung atau tidak langsung, kita semua meneruskan spiritnya.

Jika Baden-Powell berpesan “Leave this world a little better than you found it,” maka rasanya itu yang dilakukan pandu-pandu seiring zamannya. Dan itu menjadi tugas kita pada hari ini. Tagline “Creating a Better World” yang selalu mengiringi lambang WOSM itu, senantiasa menjadi spirit kepanduan dalam berbakti dan melaksanakan tugasnya. Apa tugasnya? Selalu ada dalam janji seorang pandu: Scout Promise, atau Trisatya. Dan kita selalu tahu harus menjadi seperti apa, itu ada dalam Scout Law. Sebutlah itu Dasadarma di sini.

Baden-Powell sudah bahagia. Ia, pada pesan terakhirnya begitu sadar itu merupakan terakhir kali ia dapat berpesan. Pesannya sebelum meninggal, “I have had a most happy life and I want each one of you to have a happy life too.” Baden-Powell sudah bahagia, dan itu karena ia membagikan kebahagiaannya kepada orang-orang. Ia ingin kita (menjalani hidup dengan) bahagia juga.

Tentang Penulis:
Abiyyi Yahya Hakim | Pemangku Adat Racana Gadjah Mada (Pramuka UGM), anggota ATAS #8824, anggota Indonesia Scout Journalist
Kata Kunci: 165 tahun baden powellbaden Powellbaden powell dayhari baden powell
Sebelumnya

Dua Buku Pramuka Diluncurkan Pada 22.2.22

Sesudahnya

Tokoh Pramuka: Ajaran Baden Powell Relevan dengan Kids Zaman Now

Warta Terkait

Musda Kwarda DKI: Ajang Silaturahim Semangat Kemajuan
Opini

Musda Kwarda DKI: Ajang Silaturahim Semangat Kemajuan

Garuda Muda Membuktikan, Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka Perlu Regenerasi
Opini

Garuda Muda Membuktikan, Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka Perlu Regenerasi

Dua Sahabat Pramuka Yang Jumpa Lagi Setelah 57 Tahun
Opini

Dua Sahabat Pramuka Yang Jumpa Lagi Setelah 57 Tahun

Pramuka Harus Tetap Eksis Sampai Kapanpun
Opini

Pramuka Harus Tetap Eksis Sampai Kapanpun

Kembali ke Fitrah: Pramuka Sebagai Pilihan, Bukan Kewajiban
Opini

Kembali ke Fitrah: Pramuka Sebagai Pilihan, Bukan Kewajiban

Praktik Terbaik di SMK Muhammadiyah 1 Genteng, Hizbul Wathan dan Pramuka Hidup Berdampingan
Opini

Praktik Terbaik di SMK Muhammadiyah 1 Genteng, Hizbul Wathan dan Pramuka Hidup Berdampingan

Next Post
Baden-Powell (Te Guardians)

Tokoh Pramuka: Ajaran Baden Powell Relevan dengan Kids Zaman Now

Pandu Sejati, Kekerabatan, dan Kesuksesan

Pandu Sejati, Kekerabatan, dan Kesuksesan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WartaTerbaru

Wapres: Hari Pramuka Momentum Siapkan Generasi Transformatif yang Unggul

Upacara Peringatan !

Pramuka Sejati KPDK

Penyerahan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana: Tanda Eksistensi 63 Tahun Gerakan Pramuka

Pentas Seni Meriahkan Api Unggun Penerimaan Tamu Ambalan Pangeran Diponegoro dan RA Kartini

Opini Kakak

Musda Kwarda DKI: Ajang Silaturahim Semangat Kemajuan
Opini

Musda Kwarda DKI: Ajang Silaturahim Semangat Kemajuan

Garuda Muda Membuktikan, Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka Perlu Regenerasi
Opini

Garuda Muda Membuktikan, Jajaran Kwartir Gerakan Pramuka Perlu Regenerasi

Dua Sahabat Pramuka Yang Jumpa Lagi Setelah 57 Tahun
Opini

Dua Sahabat Pramuka Yang Jumpa Lagi Setelah 57 Tahun

Pramuka Harus Tetap Eksis Sampai Kapanpun
Opini

Pramuka Harus Tetap Eksis Sampai Kapanpun

Warta Pramuka

PRAMUKA.ID merupakan laman khusus Warta Gerakan Pramuka yang dikelola oleh Kwartir Nasional untuk mempublikasikan informasi dari seluruh anggota Gerakan Pramuka. #SetiapPramukaAdalahPewarta

  • Kebijakan Privasi
  • Warta Pramuka

© 2024 Warta Gerakan Pramuka

No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Kegiatan
    • Munas 2023
    • JOTA-JOTI
    • Rainas XII
    • KPN 2023
    • LT-V
    • Jamnas XI

© 2024 Warta Gerakan Pramuka