PRAMUKA.ID – Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka melalui Komisi Pengabdian Masyarakat menyelenggarakan peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2022. Kegiatan menyambut peringatan yang jatuh setiap tanggal 5 Juni ini bekerja sama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Bogor selaku tuan rumah, puncaknya diselenggarakan di pinggir Sungai Ciliwung, tepatnya di Bendungan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Minggu (5/06/2022).
Acara didahului dengan penanaman sejumlah pohon langka di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Baru, tidak jauh dari Bendungan Katulampa yang berada di Sungai Ciliwung.

Penanaman pohon dilakukan oleh sejumlah pejabat Kwarnas, Kwarcab Kota Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan pejabat lainnya, yakni Sekjend Kwarnas Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP, Wakil Ketua/Ketua Komisi Abdimas Kwarnas Kak GKR Mangkubumi, Ketua Kwarcab Kota Bogor yang juga Wakil Walikota Bogor Kak Dedie A. Rachim, MA, Ketua Harian Kwarcab Kota Bogor yang juga Sekda Kota Bogor Kak Dr. Ir. Syarifah Sofiah Dwikrowati, M,Si, Camat Bogor Timur Kak Rena Da Frina, SP.MM, dan sejumlah pejabat dari KLHK mewakili Menteri KLHK yang berhalangan hadir dan Wakil Menteri KLHK yang juga membatalkan kehadiran di pagi hari sebelum acara.

Pohon yang ditanam merupakan pohon-pohon yang sudah langka, seperti kupa, buni, kemang, dan beberapa pohon lain.
Ketua Kwarnas Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekjen Kwarnas, pada mengatakan bahwa sesuai keputusan pemerintah, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah mengulang kembali tema pada 50 tahun lalu itu, yaitu “Only One Earth” (Sustainably in Harmony with Nature). Bila diterjemahkan kurang lebih berarti, “Hanya Satu Bumi (Hidup Berkelanjutan dalam Harmoni dengan Alam). Sementara untuk Indonesia, secara khusus ditetapkan tema “Satu Bumi untuk Masa Depan”.
“Tema ini sejalan dan satu visi dengan tema gerakan pendidikan kepramukaan sedunia, yaitu “Scouts, creating a better world” atau diterjemahkan menjadi “Para Pramuka, membantu menciptakan dunia yang lebih baik.” Upaya menjadikan bumi lebih baik agar bisa semakin sehat dinikmati di masa depan, memang menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan para Pramuka di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” papar Ka Kwarnas.

Oleh karena itu, lanjut Ka Kwarnas, pendidikan mengenai pentingnya lingkungan hidup memang harus terus dikembangkan di semua golongan Gerakan Pramuka. Bukan hanya bagi para anggota Saka Wana Bakti atau Saka Kalpataru yang termasuk golongan Pramuka Penegak dan Pandega, tetapi juga untuk adik-adik mereka di golongan Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang.
“Bahkan untuk para orang dewasa dalam Gerakan Pramuka, seperti Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka, para pengurus dan staf Kwartir, serta yang lainnya, pendidikan mengenai hal tersebut juga perlu terus dilakukan,” tegas Ka Kwarnas.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Cicilia Sulastri, mengatakan bahwa aksi pelestarian lingkungan yang diselenggarakan oleh gerakan pramuka sebagai organisasi pendidikan non formal bagi generasi muda dinilai sangat strategis.
Proses pendidikan kepramukaan di gugus depan atau gudep yang merupakan ujung tombak dan garda terdepan dapat menjadi pelopor gerakan ramah lingkungan bagi generasi muda dan masyarakat
“Pada tahun 1974 Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama dirayakan dengan tema Hanya Satu Bumi, dan hari ini kembali menjadi tema hanya satu bumi atau Only One Earth. Dengan fokus kepada hidup berkelanjutan dalam harmoni dengan alam,” jelas Cicilia.
Tema yang diambil lanjut Cicilia, untuk menjamin keberlanjutan dan kehidupan generasi mendatang dibutuhkan gerakan sosial yang kuat dan meluas. Pramuka yang dekat dengan gerakan sosial tersebut diharapkan dapat turut serta berperan dalam kebaikan lingkungan hidup demi kelangsungan hidup di masa yang akan datang.
Di sisi lain, Ka Kwarcab Kota Bogor Dedie A. Rachim, meyakini bahwa Gerakan Pramuka punya potensi yang cukup besar, jauh dibanding kelompok masyarakat yang lain.
“Karena jiwa kepramukaan itu paling tidak sudah mendekatkan diri dengan kecintaan kepada lingkungan hidup,” ujar Kak Dedie.

Karena itu Kak Dedie berharap kuantitas dan kualitas Pramuka dalam hal pemahaman dan implementasi kecintaannya terhadap lingkungan hidup perlu terus ditingkatkan.
Di tempat yang sama juga dilakukan talkshow singkat dengan narasumber Kak GKR Mangkubumi, Kak Dedie A. Rachim, dan perwakilan dari KLHK, serta dipandu Andalan Nasional Komisi Kehumasan dan Informatika Kak Sukma Widhya.

Seperti diketahui dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, Komisi Abdimas Kwarnas sedang menyelanggarakan Bimbingan Teknis Gugusdepan Ramah Lingkungan Regional II (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) Tahun 2022 yang diselenggarakan di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kota Bogor yang berlangsung 4 – 8 Juni 2022.

***
Pusinfo
JOTA-JOTI
Rainas XII




















