PRAMUKA.ID – Earth Hour telah dikenal sebagai gerakan padamkan lampu tiap tahunnya. Diinisiasi oleh WWF, Earth Hour pertama kali diselenggarakan di Sydney pada 2007. Seiring tahun, kota peserta pemadaman lampu semakin banyak. Juga luasnya kalangan yang berpartisipasi, dari pemerintah, komunitas, hingga individu di rumah masing-masing.
Kepanduan, melalui WOSM, tidak ketinggalan untuk menyemarakkan aksi seremoni ini.
Aksi pemadaman lampu atau Switch Off dalam Earth Hour, selalu diadakan pada Sabtu terakhir di bulan Maret, tahun ini jatuh pada tanggal 26 Maret 2022. Seluruh dunia, secara serentak diajak untuk memadamkan lampu selama satu jam dari 20.30 – 21.30 waktu setempat. Ketika pemadaman berlangsung, di situlah kreativitas masing-masing penyelenggara dan partisipan dieksplorasi.
WOSM telah menyediakan laman khusus untuk partisipasi dalam Earth Hour 2022, sebagai referensi mengenai apa yang bisa pandu atau Pramuka lakukan, sembari memadamkan lampu satu jam itu. Ada 7 aktivitas yang ditawarkan oleh Earth Hour, antara lain menjelajah alam, adakan kegiatan berlilin (candle-lit), berkumpul dan berdiskusi terkait lingkungan, olahraga malam, dan lainnya. Tentu tidak menutup ruang kreasi selain pilihan aktivitas di atas.
Sebelum Earth Hour, Pramuka juga dapat ikut menyebarkan ajakan ini, dengan membagian poster dan bahan kampanye di medsos, yang tersedia di sini untuk bahan kampanye WOSM, dan di sini untuk materi dari Earth Hour Official. WWF-Indonesia juga menyediakan template Instagram story dan kampanye video sebagai bahan ajakan partisipasi dan harapan ketika Earth Hour, yang contohnya bisa dilihat di Instagram @wwfindonesia.

Seremoni Earth Hour juga dapat menjadi jalan bagi pandu atau Pramuka untuk bergabung dalam Earth Tribe, initiative WOSM dalam aksi lingkungan hidup. Ada laman resminya, juga grup Facebook resmi Earth Tribe. Dengan pembagian path Earth Tribe yaitu Better Choices, Nature and Biodiversity, Clean Energy, dan Healthy Planet, semuanya dapat terkoneksi dengan makna seremoni Earth Hour ini.
Better Choices mengingatkan Pramuka akan pentingnya cara dan gaya hidup yang lebih minim dampak lingkungan, lalu Nature and Biodiversity menjadi area di mana kita selalu menyadari setiap aktivitas kita akan berdampak pada kehidupan lain (keanekaragaman hayati). Selanjutnya, pemadaman lampu begitu terkait dengan Clean Energy, yang dapat kita refleksikan lagi bagaimana cara kita mendapatkan listrik. Sedangkan Healthy Planet mengingatkan pentingnya kehidupan minim polusi untuk kenyamanan bersama.
Setelah berpartisipasi dalam Earth Hour, jangan lupa juga untuk membagikan cerita kita tentang apa yang kita lakukan di media sosial, maupun wadah yang telah disediakan WOSM di laman Scouts for SGDs. Bisa dalam kategori Project atau Blog Post, tergantung aktivitas yang kita buat. Earth Hour bisa berkaitan dengan SDGs 7 dan 13, atau lainnya juga. Yang jelas, ini bisa meningkatkan service hours kita juga dapat menginspirasi pandu di bagian dunia lain.
Tidak hanya kepanduan dunia, Gerakan Pramuka pun telah punya Saka Kalpataru bidang lingkungan hidup, Saka Wanabakti bidang kehutanan, Pramuka Peduli Pelestarian Lingkungan, program Gugus Depan Ramah Lingkungan, serta segala kerangka dan kegiatan kepramukaan yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Semua itu menjadi wadah penting yang selalu ada dan bisa diikuti para Pramuka,
Pada akhirnya, kita bisa melihat logo Earth Hour, yaitu 60+, yang menunjukkan 60 menit waktu pemadaman lampu. Sedangkan harapan dari seremoni ini ada pada lambang +, bahwa aksi untuk bumi tidak cukup hanya satu jam, oleh karenanya Earth Hour hanya pengingat untuk terus beraksi peduli setiap harinya. Mari Pramuka semarakkan, dan senantiasa menolong sesama hidup dan cinta alam di kehidupan sehari-hari!
***
Penulis: Abiyyi Yahya Hakim (menyebut dirinya seorang rakyat jelata di salah satu sudut Nusantara, yang ingin menyaksikan dan ikut serta dalam proses pembangunan menyeluruh)
JOTA-JOTI
Rainas XII


















